Perbedaan Reality Show Asli dan Scripted – Reality show telah menjadi bagian penting dari tayangan televisi modern, tidak hanya di luar negeri tetapi juga di Indonesia. Namun, tak semua reality show benar-benar merekam kejadian spontan. Banyak program yang ternyata sudah memiliki naskah atau alur tertentu. Maka, penting untuk memahami perbedaan reality show asli dan scripted, agar penonton tidak mudah terkecoh antara realita dan rekayasa hiburan.
Perbedaan Reality Show Asli dan Scripted

1. Apa Itu Reality Show?
Reality show adalah format acara televisi yang menampilkan orang biasa atau selebritas dalam situasi nyata, tanpa aktor profesional dan skenario formal seperti dalam sinetron atau film. Tujuannya adalah untuk menyajikan momen autentik, emosional, dan kadang mengejutkan.
Namun seiring waktu, demi rating dan dramatisasi, muncul format reality show scripted—yakni tayangan yang diklaim “nyata”, tetapi sebenarnya banyak bagian yang sudah dirancang sebelumnya.
2. Reality Show Asli: Spontan dan Otentik
Reality show asli berupaya menampilkan peristiwa nyata secara spontan. Kru hanya memantau dan merekam tanpa banyak campur tangan. Intervensi minim agar peserta atau tokoh tampil apa adanya.
Ciri-ciri:
-
Reaksi peserta terlihat natural, tidak dibuat-buat.
-
Ada ketidaksempurnaan: Salah bicara, emosi tak terkontrol, atau kejadian tak terduga.
-
Tidak ada pengulangan adegan, karena momen dianggap berharga saat itu juga.
-
Cerita berkembang tanpa prediksi: Bisa berubah tergantung interaksi peserta.
Contoh:
-
Big Brother (versi asli)
-
The Amazing Race
-
MasterChef Indonesia (terutama bagian kompetisi dapur)
3. Reality Show Scripted: Drama yang Dirancang
Sebaliknya, reality show scripted meskipun tampak natural, sebenarnya telah melewati pengarahan alur, naskah, bahkan adegan tertentu. Peserta atau aktor diarahkan untuk bersikap atau berbicara sesuai kebutuhan cerita.
Ciri-ciri:
-
Konflik dramatis muncul terlalu sering dan terkesan disengaja.
-
Kamera selalu siap menangkap ekspresi atau dialog penting, seolah tidak ada momen yang terlewat.
-
Rekaman sering disunting ketat, dengan efek suara dan cut yang dramatis.
-
Peserta kadang “berakting” saat kamera menyala.
Contoh:
-
Keeping Up with the Kardashians
-
Jika Aku Menjadi (beberapa episode terindikasi diarahkan)
-
Acara prank atau candid camera yang terlalu sempurna
4. Motivasi di Balik Scripted Reality
Mengapa ada reality show yang diskenariokan? Alasannya sederhana: rating dan emosi. Konflik, romansa, dan drama lebih mudah menarik perhatian penonton jika sudah diatur alurnya.
Manfaat bagi produser:
-
Kontrol penuh terhadap narasi.
-
Menghindari momen membosankan atau tidak menarik.
-
Memastikan setiap episode punya klimaks dramatis.
Sayangnya, hal ini bisa mengecoh penonton yang percaya bahwa semua adegan itu benar-benar nyata.
5. Dampak bagi Penonton dan Industri
Positif:
-
Menghibur dan menarik secara emosional.
-
Meningkatkan kreativitas produksi.
-
Menjaga ritme cerita agar tetap seru.
Negatif:
-
Menciptakan ekspektasi palsu tentang kehidupan nyata.
-
Membentuk citra yang tidak akurat tentang tokoh atau peserta.
-
Penonton merasa dibohongi saat tahu acara tersebut ternyata scripted.
6. Bagaimana Mengenali Scripted Reality?
Agar tidak terkecoh, berikut tips mengenali reality show yang kemungkinan besar scripted:
-
Konflik muncul secara teratur di setiap episode.
-
Penyuntingan terlalu dramatis, dengan efek suara berlebihan.
-
Reaksi peserta terlalu teatrikal, seperti menangis atau marah mendadak.
-
Terlalu banyak kamera dari berbagai sudut, bahkan untuk momen pribadi.
-
Pernah ada bocoran naskah atau pengakuan kru.
7. Penutup: Apakah Reality Show Harus Sepenuhnya Nyata?
Meskipun ada perbedaan mencolok antara reality show asli dan scripted, keduanya memiliki tempat tersendiri dalam industri hiburan. Yang penting adalah transparansi dan etika produksi. Jika penonton tahu bahwa acara itu semi-skenario, mereka bisa menikmatinya sebagai hiburan tanpa merasa dibohongi.
Kesimpulan
Perbedaan reality show asli dan scripted terletak pada keaslian momen dan arah produksi. Reality show murni menampilkan peristiwa nyata dengan segala ketidaksempurnaannya, sementara yang scripted cenderung memanipulasi cerita demi efek dramatis. Mengetahui perbedaan ini membuat kita lebih bijak dalam menikmati tontonan, tanpa kehilangan rasa kritis terhadap apa yang kita lihat di layar.